Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Sistem Pembayaran Per Kasus dalam Pelayanan Kesehatan

Sistem Pembayaran Per Kasus dalam Pelayanan Kesehatan: Contoh dan Penerapannya di Rumah Sakit

Artikel ini membahas sistem pembayaran per kasus (case rates) yang digunakan dalam pelayanan kesehatan rumah sakit, termasuk contoh penerapan, prinsip dasar, serta perbandingan dengan sistem per diem dan DRG.

Pengertian Sistem Pembayaran Per Kasus

Pembayaran per kasus adalah sistem pembiayaan di mana rumah sakit menerima satu tarif tetap untuk satu episode pelayanan tertentu, terlepas dari variasi biaya aktual yang timbul selama perawatan.

Contoh Layanan dalam Pembayaran Per Kasus

  • Persalinan normal
  • Persalinan dengan sectio caesarea
  • Pelayanan ruang intensif (ICU)
  • Prosedur elektif seperti operasi katarak
www.https://www.enmazinfo.com
Sistem Pembiayaan (Pixabay)

Simulasi dan Ilustrasi Tarif

Misalnya, tarif untuk persalinan normal ditetapkan Rp 2.000.000. Rumah sakit akan menerima jumlah tersebut, tanpa memperhitungkan komplikasi seperti partus lama, perdarahan ringan, atau lama rawat inap.

Perbandingan dengan Sistem Lain

  • Per Diem: Dihitung per hari rawat inap
  • DRG: Berdasarkan diagnosis dan kompleksitas klinis
  • Per Kasus: Tarif tetap untuk satu jenis layanan tertentu

Kelebihan Sistem Pembayaran Per Kasus

  • Prediktabilitas biaya
  • Efisiensi operasional
  • Standarisasi pelayanan

Kekurangan dan Risiko

  • Risiko pelayanan kurang optimal (under-service)
  • Rumah sakit bisa merugi pada kasus kompleks
  • Perlu klasifikasi layanan yang jelas dan adil

Dampak terhadap Rumah Sakit

Rumah sakit perlu efisiensi manajemen, sistem akuntansi biaya yang baik, dan penggunaan clinical pathway untuk meminimalkan variasi biaya antar pasien.

Dampak terhadap Pasien

  • Estimasi biaya lebih pasti
  • Risiko pembatasan layanan jika tidak dikontrol

Peran Rekam Medis

Rekam medis menjadi acuan utama verifikasi klaim dan pelaporan kepada pihak pembayar. Tanpa dokumentasi lengkap, klaim bisa ditolak atau dibayar di bawah tarif.

Studi Kasus di Indonesia

BPJS Kesehatan menerapkan sistem case rates untuk layanan seperti persalinan, katarak, dan operasi hernia. Keberhasilan rumah sakit tergantung efisiensi dan sistem informasi manajemen yang terintegrasi.

Layanan Umum yang Menggunakan Sistem Ini

  • Persalinan (normal dan dengan tindakan)
  • Operasi hernia
  • Operasi katarak
  • Pemasangan IUD
  • Apendektomi

Perbandingan Internasional

PhilHealth di Filipina telah menerapkan sistem case rate nasional sejak 2011. Jepang menerapkan sistem hybrid case-based + fee-for-service tergantung jenis rumah sakit dan kebijakan lokal.

Strategi Rumah Sakit

  • Audit dan pengendalian biaya per kasus
  • Pelatihan billing dan rekam medis
  • Penggunaan clinical pathway dan protokol layanan

Rekomendasi Kebijakan

  • Evaluasi tarif secara berkala
  • Perbaikan kelompok kasus dan tarif
  • Integrasi dengan rekam medis elektronik nasional
  • Peningkatan transparansi data biaya dan pelaporan

Internal Link Terkait

Referensi

Prof. Dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Ph.D. dalam “Pedoman Pengelolaan Rekam Medis” (Depkes, 1991, 1994, 1997).

Kesimpulan

Sistem pembayaran per kasus menjadi solusi efisiensi pembiayaan pelayanan kesehatan. Namun penerapannya harus disertai dengan regulasi, pengawasan, dan sistem informasi yang kuat agar keadilan pelayanan tetap terjaga.

Posting Komentar

0 Komentar